Tuesday 15 October 2013

Beberapa Ungkapan Spesial Dari Punggawa "Garuda Jaya"




Berikut Adalah Ungkapan Spesial Dari Beberapa Punggawa "Garuda Jaya" Yang Bisa Di Bilang Menjadi Semangat Sebelum Bertanding .. Langsung Saja ..

*EVAN DIMAS DARMONO
Semua Bisa Dikalahkan, Kecuali Tuhan dan Orang Tua.

*PAULO SITANGGANG
Yang penting Indonesia bisa menang. Mau dimainkan kapan saja tidak masalah.

*MUHAMMAD HARGIANTO
Dukungan supporter membuat semangat saya meningkat menjadi 2 kali lipat. namun dukungan dari keluargalah yang menjadikan semangat saya meningkat 10 kali lipat.

*FATHUR RAHMAN
Saya tak pernah menganggap enteng siapapun lawan saya tapi saya juga tak pernah takut siapapun lawan yang akan saya hadapi. karena yang saya tahu kalau kita ini sama-sama minum air.

*ILHAMUDIN ARMAYN
Saya takan pernah berhenti berlari sebelum pluit akhir berbunyi.

*HANSAMU YAMA PRANATA
Tak ada yang perlu di takuti, begitupun dengan tuhan. karena tuhan itu untuk kita taati bukan kita takuti. apalagi hanya sekedar korea, mereka hanya perlu kita hormati bukan untuk kita takuti.

*ZULFIANDI
Nafas dari Tuhan, raga dari ibu, jiwa dari ayah dan semangat dari kalian (supporter). untuk Indonesia.

*RAVI MURDIANTO
Bola itu sahabat saya, mangkanya saya selalu memeluk dan menciumnya di setiap pertandingan, dan seorang sahabat takan mungkin menghianati sahabatnya.

*SYAHRUL KURNIAWAN
Kita lupakan dulu tentang malaysia, karena saingan kita sekarang adalah jepang. setelah itu mungkin kita akan mulai membicarakan tentang spanyol dan brazil.

*MALDINI PALI
Tackle sekeras apapun takan membuat saya takut untuk terus Berlari.

*MUHKLIS HADI NING SAEFULLAH
Kalau jadi juara jangan berharap hadiahnya uang, jadi juara itu yang terpenting belajar melawan diri sendiri. karena Nasionalisme adalah pengabdian tanpa pamrih.

*DINNAN YAHDIAN JAVIER
Permainan kami adalah kombinasi dari ikhlas, kerja keras, doa, dan tawakkal.

*HENDRA SANDI
Kita melebur menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Saling isi kekurangan satu sama lain sehingga menjadi sesuatu yang utuh yang sempurna.

 

















0 komentar:

Post a Comment

"Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar"