Friday 22 April 2016

Pro-Kontra Kehadiran Gojek Di Masyarakat

 


Walaupun berita ini sudah terlalu lama , tapi karena saya mendapatkan tugas Kuliah terpaksa saya akan  menulis tulisan dengan tema Pro-Kontra Kehadiran Gojek Di Masyarakat serta konflik yang terjadi dengan Tukang Ojek Pangkalan.. Langsung Saja !!

Tahun 2011, Go-Jek hadir di Indonesia sebagai social enterpreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi informal agar dapat beroperasi secara profesional. Para pengguna Gojek, harus mengunduh Go-Jek Mobile App dari handphone mereka, baru mereka bisa memesan layanan Go-Jek. Para Gojek dengan mudah mendapatkan konsumen karena sudah mengandalkan kemajuan teknologi, tanpa harus nongkrong menunggu tanpa kepastian menunggu nomor urut antrian jatah narik.

Namun Kehadiran Go-Jek tersebut menimbulkan konflik antara pengemudi Go-Jek dengan pengemudi ojek Konvensional atau ojek pangkalan . Tukang-tukang ojek yang biasa mangkal di Ibu Kota Jakarta, mulai resah dengan banyaknya pengemudi GoJek yang seliweran di jalan-jalan Ibu Kota.  Persaingan antara pengemudi Go-Jek dengan pengemudi ojek pangkalan memang tidak dapat dihindari. Bahkan Kehadiran Go-jek membuat tukang ojek pangkalan yang mengeluh berkurangnya penumpang dan mengakibatkan mereka merugi.

Yang lebih dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik antara Gojek dengan para ojek pangkalan adalah aturan yang jelas. Sejauh ini, belum ada aturan yang jelas soal Gojek ataupun Ojek Pangkalan. Sementara aturan legal belum ada, Kapolda bisa mendorong adanya kesepakatan bersama antara Gojek dengan para tukang ojek pangkalan yang tidak merugikan salah satunya.  Misalnya Gojek tidak boleh masuk komplek atau perumahan yang kecil. Biarkan itu menjadi area para ojek pangkalan. Sementara Gojek hanya untuk perjalanan dengan daerah yang lebih jauh. Atau kesepakatan lainnya yang penting tidak ada yang dirugikan.   Tanpa adanya kesepakatan, yang akan dirugikan bukan hanya Gojek dan ojek pangkalan saja, tetapi warga juga. Prinsipnya, dalam menyelesaikan konflik Gojek dengan ojek pangkalan ini, harus tidak ada diskriminasi. Atau cara yang menurut saya paling penting adalah mengedapankan dialog antara perwakilan Go-Jek dan perwakilan Tukang ojek pangkalan serta dihadiri oleh pihak yang berwajib.